A homepage subtitle here And an awesome description here!

Minggu, 29 September 2019

Struktur dan Fungsi Buah dan Biji

Fungsi Buah Pada Tumbuhan

Posted on 
Fungsi Buah Pada Tumbuhan – Dalam mempelajari Ilmu Biologi khususnya mengenai tentang Tumbuhan, tentu pasti kita akan belajar mengenai Fungsi Akar, Fungsi Batang, Fungsi Daun, Fungsi Bunga dan Fungsi Buah serta struktur-struktur yang terdapat didalam pembentukkannya

Pengertian Buah

Buah adalah Bakal Buah (Sel Ovarium) yang telah mengalami pembentukan sempurna. Proses ini terjadi disebabkan, karena setiap Bakal Buah memiliki satu atau lebih Bakal Biji (Ovulum) yang masing-masing mengandung Sel Telur.
Fungsi Buah Pada Tumbuhan
Bakal Biji tersebut akan mengalami proses Pembuahan yang diawali dengan peristiwa Penyerbukan (berpindahnya Serbuk Sari dari Kepala Sari melekat kepada Kepala Putik), kemudian Serbuk Sari akan mengalami Perkecambahan dan isinya akan tumbuh menjadi Buluh Sebuk Sari yang berisikan berupa Sperma.
Buluh Serbuk Sari akan mengalami proses pertumbuhan dengan menembus pada Tangkai Putik dan menjadi Bakal Biji, yang akan bersatu antara Sperma yang berasal dari dalam Serbuk Sari dengan Sel Telur yang terdapat dalam Bakal Biji, membentuk berupa Zigot yang bersifat Diploid.
Kemudian Zigot yang telah terbentuk akan mengalami perkembangan menjadi sebuah Embrio (Lembaga), Bakal Biji akan mengalami perkembangan menjadi Biji Buah, dan Dinding Bakal Buah (Perikarp) akan mengalami pembentukan menjadi Daging Buah atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras.

Karakteristik Buah

Dalam pembentukan Buah, terkadang bagian dari Bunga selain Bakal Buah akan tetap ikut tumbuh dan tidak mengalami keguguran, hingga Bakal Buah mengalami pembesaran.
Pada peristiwa ini, Bakal Buah tidak akan mengalami perubahan antara bentuk dan sifat dari Buah itu sendiri. Berikut dibawah ini merupakan contohnya :
  1. Daun Pelindung yang terdapat pada Tanaman Jagung, tidak mengalami keguguran pada Daunnya, dan akan menjadi Pembungkus Tongkol pada Jagung (Klobot).
  2. Kelopak Daun yang terdapat pada Tanaman Terong dan Jambu, tidak mengalami keguguran pada Daunnya, dan akan ikut tumbuh serta pada Buah Terong atau Jambu.
  3. Tangkai Kepala Putik yang terdapat pada Tanaman Jagung dan Jambu, akan ikut tumbuh serta pada Buah, yaitu Berupa rambut-rambut pada Jagung atau pada Jambu yang dapat dilihat pada bagian ujungnya.
  4. Kepala Putik akan ikut tumbuh serta dan menunjukkan jumlah Daun Buah dan jumlah Ruangan Buah, yang terdapat pada Buah Manggis.

Tipe Buah

Buah pada umumnya digolongkan menjadi 2 macam tipe, yaitu Buah Tertutup (Buah Semu) dan Buah Telanjang (Buah Sejati). Berikut ini merupakan keterangannya :

1. Buah Tertutup (Semu)

Fungsi Buah Pada Tumbuhan
Buah yang terbentuk dari pertumbuhan Bakal Buah yang diikuti dengan bagian-bagian pada Bunga, dimana bagian-bagian Bunga menjadi bagian utama dari pembentukan Buah itu sendiri.
Pada jenis proses pembentukan Buah Tertutup ini, bagian-bagian dari Bunga tersebut, akan menjadi komponen utama pada Buah, yang akan menjadi lebih besar, lebih menarik, dan dapat dikonsumsi oleh Manusia atau Hewan, sedangkan Buah yang sejatinya tersembunyi didalamnya.
Penggolongan Buah Tertutup (Semu)
Dalam bentuk Buah Tertutup (Semu) ini dapat digolongkan kembali menjadi 3 macam bentuk, yaitu sebagai berikut pada penjelasan dibawah ini :
A. Buah Tetutup Tunggal : Pembentukan buah yang terjadi antara Satu Bunga dengan Satu Bakal Buah. Pada jenis Buah Tertutup Tunggal ini, bagian-bagian pada Bunga akan mengikuti dalam pembentukan Buah itu sendiri.
Contoh : Tangkai Bunga yang terdapat pada buah Jambu Monyet (Annacardium Ocidentale) dan Kelopak Bunga yang terdapat pada buah Ciplukan (Physalis Minima).
B. Buah Tertutup Ganda : Pembentukan Buah yang terjadi antara Banyak Bunga dengan Banyak Bakal Buah. Pada jenis Buah Tertutup Tunggal ini, bagian-bagian Bunga akan mengikuti dalam pembentukan Buah dan lebih mencolok daripada Buah itu sendiri.
Contoh : Buah Arbe (Fragraria Vesca).
C. Buah Tertutup Majemuk : Pembentukan Buah yang terjadi dari Bunga Majemuk, dimana bentuknya dari luar akan terlihat seperti Satu Buah saja, tetapi pada dalamnya memiliki banyak sekali Daging Buah.
Contoh : Buah Nangka (Artocarpus Integra Merr).

2. Buah Telanjang (Sejati)

Fungsi Buah Pada Tumbuhan
Buah yang terbentuk dari pertumbuhan Bakal Buah yang diikuti dengan bagian-bagian pada Bunga, tetapi bagian-bagian pada Bunga tersebut, bukanlah bagian komponen utama dalam pembentukan Buah itu sendiri.
Penggolangan Buah Telanjang (Sejati)
Dalam bentuk Buah Tertutup (Semu) ini dapat digolongkan kembali menjadi 3 macam bentuk, yaitu sebagai berikut pada penjelasan dibawah ini :
A. Buah Telanjang Tunggal : Pembentukan buah yang terjadi antara Satu Bunga dengan Satu Bakal Buah. Pada jenis pembentukan ini, dalam Buah berisikan Satu Biji atau Banyak Biji, tersusun antara Satu Daun Buah atau Banyak Daun Buah, dan memiliki Satu Ruangan atau Banyak Ruangan.
Contoh : Buah Mangga (Mangifera Indica) yang memiliki Satu Ruangan dengan Satu Biji Buah.
B. Buah Telanjang Ganda : Pembentukan buah yang terjadi antara Satu Bunga dengan Banyak Bakal Buah. Pada jenis pembentukan ini, masing-masing Bakal Buah akan menjadi Satu Buah.
Contoh : Buah Cempaka (Michellia Chempaca).
C. Buah Telanjang Majemuk : Pembentukan buah yang terjadi dari Bunga Majemuk, yang masing-masing sebagai pendukung Satu Bakal Buah. Tetapi pada saat Bakal Buah tersebut menjadi Buah, maka Bunga Majemuk akan tetap ikut serta didalam perkembangannya.
Contoh : Buah Panda (Pandanus Tectorius).

Fungsi Buah

Seperti yang telah diketahui, Buah terdiri dari 2 lapisan, yaitu Lapisan Luar (Eksokarp), Lapisan Tengah (Mesokarp), dan Lapisan Dalam (Endokarp). Oleh karena itu pada Buah memiliki fungsi sebagai berikut :
  1. Buah berfungsi untuk membungkus dan melindungi biji yang terdapat didalamnya.
  2. Buah berfungsi untuk menyediakan cadangan makanan pada saat proses perkecambahan.
  3. Buah berfungsi sebagai sumber gizi yang akan dikonsumsi oleh Manusia dan Hewan.

Definisi, Bagian-bagian dan Struktur Anatomi Biji

1.Pengertian Biji
Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.

Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.


2.Bagian – Bagian Biji

a. Kulit Biji (Testa)

Kulit biji terletak paling luar. Testa berasal dari intergumen ovule yang mengalami modifikasi selama pembentukan biji berlangsung. Seluruh bagian intergumen dapat berperan dalam pembentukan kulit biji. Akan tetapi pada kebanyakan biji sebagian besar dari jaringan intergumen itu dihancurkan dan diserap oleh jaringan berkembang lain pada biji itu. Pada kulit biji beberapa tumbuhan dapat dijumpai suatu lapisan sel memanjang secara radial, yang menyerupai palisade tetapi tanpa ruang – ruang interseluler yang dinamakan sel malpighi. Lapisan itu terdiri atas selulosa, lignin dan juga kitin.

Lapisan testa terdiri dari :
Sarkotesta : Lapisan terluar
Sklerotesta : Lapisan bagian tengah, tebal dan keras
Endotesta : Lapisan terdalam, selaput tipis & berdaging

Ada bagian-bagian yang sering menyertai permukaan biji, yang pada masing-masing biji mempunyai bagian yang berbeda. Bagian-bagian itu adalah:
Sayap (Ala)
Merupakan pelebaran dari kulit luar sehingga membentuk sayap.

Bulu (Coma)
Merupakan penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut halus.

Salut Biji (Arillus)
Merupakan pertumbuhan dari tali pusar.

Salut Biji Semu (Arillodium)
Merupakan pertumbuhan di sekitar liang bakal biji (Microphyle).

Pusar Biji (Hilus)
Merupakan berkas perlekatan dengan tali pusar.

Liang Biji (Microphyle)
Liang kecil berkas masuknya buluh serbuk sari kedalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang ini sering tumbuh menjadi badan berwarna keputih-putihan dan lunak yang disebut karankula.

Berkas-Berkas Pembuluh Pengangkutan (Chalaza)
Merupakan tempat pertemuan antara intergumen dengan nukleus.

Tulang Biji (Raphe)
Terusan tali pusar pada biji. Biasanya terdapat pada biji yang berasal dari bakal biji.

Pada biji-biji tertentu ada lapisan luar yang menjadi berlendir apabila terkena air. Lendir merupakan bagian berpektin pada lapisan dinding selnya yang akan mengembung bila terkena air dan akan memperlihatkan tekstur bergaris – garis. Lamela tengah tidak cukup elastik untuk menampung pembengkakan sehingga menjadi robek dan lapisan dinding luar yang berkutin tertutup kutikula, terangkat dan pecah – pecah. Dibawah epidermis terdapat 1 atau 2 lapisan sel. Dibawah lapisan sel – sel tersebut ada lapisan sel – sel sklerenkim memanjang yang bernoktah. Sklerenkim ini letaknya sejajar tegak lurus terhadap sel – sel parenkim. Sel parenkim ini mengandung banyak pati yang diserap oleh jaringan lain selama perkembangan biji itu.

b. Cadangan Makanan
Cadangan makanan merupakan kandungan yang ada dalam biji, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak. Biji yang sedikit atau bahkan tidak ada Cadangan makanan disebut biji eskalbumin. Cadangan makanan berfungsi sebagai jaringan penyimpan. 

Cadangan makanan memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan dalam perkembangannya. Cadangan makanan bersel kecil berwarna putih agak kelabu, berdinding tipis, mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan cadangan tersimpan di dalam selnya.

Perkembangan cadangan makanan umunya dimulai sebelum perkembangan embrio. Cadangan makanan berkembang dari pembelahan mitosis inti endosperm yang dihasilkan dari peleburan salah satu gamet jantan dengan 2 inti kutub atau dengan inti sekunder. 

Cadangan makanan tersebut kaya akan zat – zat makanan, yang disediakan bagi embrio yang sedang berkembang. Pada sebagian besar monokotil, cadangan makanan memupuk zat – zat makanan yang digunakan oleh biji setelah perkecambahan yang biasa disebut dengan endosperm. Pada banyak dikotil, cadangan makanan diangkut ke Cotyledon (keping biji) sebelum biji itu menyelesaikan perkembangannya dan sebagai akibatnya biji dewasa ini tidak mengandung endosperma. 

Jaringan cadangan makanan pada biji yang bertumbuh dapat terjadi dari sel – sel berdinding tipis dengan vakuola besar – besar yang mengandung substansi cadangan.

Cadangan makanan mempunyai 2 tipe dinding sel, yaitu :
Dinding tipis : cadangan makanannya disimpan didalam selnya
Dinding tebal : cadangan makanannya disimpan didindingnya

c. Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet jantan dan betina pada suatu proses tumbuhan. Embrio merupakan sporofit muda, pada beberapa tumbuhan embrionya mempunyai kloroplas dan berwarna hijau. Embrio dikelilingi oleh kotiledon dan endosperma yang merupakan persediaan makanan.

Calon tumbuhan baru yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru terdiri dari:

Radikula (akar lembaga atau calon akar)
Dikotil : berkembang menjadi akar tunggang
Monokotil : berkembang menjadi akar serabut
AdChoice
Cotyledon (daun lembaga) 
Merupakan daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah

Cauliculus (batang lembaga)
Ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum)
Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum) 

3. Struktur Anatomi Biji

a.Kulit biji : terletak di bagian luar biji dan melapisi seluruh bagian biji. 
b.Hipokotil : bagian bawah aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon. 
c.Radikula : bagian terminal (ujung). 
d.Epikotil : bagian atas pangkal. 
e.Plumula : bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun. 
f.Kotiledon : bagian cadangan makanan

Perbedaan biji monokotil dan dikotil

Biji Monokotil:
1) Berkeping satu
2) Terdapat endosperma
3) Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari endosperma

Biji Dikotil:
1) Berkeping dua
2) Tidak ada endosperma
3) Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari cotyledon

4. Perkecambahan
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Perkecambahan biji bergantung pada imbibisi. Imbibisi merupakan penyerapan air oleh biji. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang, memecahkan kulit biji, dan memicu perubahan metabolic pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhannya. Munculnya plantula (tumbuhan kecil) dari dalam biji merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio.

Fase perkecambahan diikuti pertumbuhan 3 jaringan meristem primer, yaitu :
a.Protodrem : lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis
b.Meristem dasar akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks pada akar diantara stele dan epidermis
c.Prokambium : lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem dan xylem

Tahapan dan perkembangan
a.Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak
b.Spesialisasi : sel-sel yang sejenis berkelompok
c.Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
d.Organogenesis sel : proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
e.Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki 
kekhususan dalam bentuk dan fungsi

Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

a. Perkecambahan Epigeal
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat keatas tanah. Ruas batang di bawah daun lembaga (hipokotil) akan tumbuh lurus mengangkat kotiledon dan epikotil. Dengan demikian epikotil dan kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah. Epikotil memunculkan helai daun pertamanya. Sedang kotiledon akan layu dan rontok karena cadangan makanannya telah habis oleh embrio yang berkecambah. Contohnya pada perkecambahan kacang hijau dan kacang tanah.

b. Perkecambahan Hypogeal
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di bawah. Tumbuhnya epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal di dalam tanah. Contohnya pada perkecambahan kacang kapri dan jagung.

Urutan proses perkecambahan:
a.Masuknya air kedalam biji atau imbibisi
b.Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme, membongkar cadangan makanan dalam kotiledon / endosperm
c.Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan pertumbuhan embrio.
d.Embrio tumbuh dan berkembang

Bagian – bagian perkecambahan :
a. Radikula
Adalah bakal calon akar yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya untuk menyokong dan menyuplai bahan – bahan makanan untuk di proses pada bagian tanaman lainnya.
b. Kotiledon
Adalah daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah. Fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan dan asimilasi.
c. Cauliculus
Adalah bakal calon batang yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas untuk membentuk batang.
Hipokotil : Batang yang terletak di bagian bawah kotiledon
Epikotil : Batang yang terletak di bagian atas kotiledon 
d. Testa
Adalah bagian yang melindungi bagian dalam biji.

AdChoices


Struktur dan Fungsi Bunga

Bagian-Bagian Bunga

Diposting pada 



Bunga

Bagian Bagian Bunga – Pengertian, Fungsi, Struktur Dan Gambar – DosenPendidikan.Com – Bunga adalah alat reproduksi seksual. Bunga dikatakan lengkap apabila mempunyai daun kelopak ,daun mahkota, benang sari,putik,dan daun buah. Bunga terdiri atas bagian fertile, yaitu benang sari dan daun buah,serta bagian yang steril yaitu daun kelopak dan daun mahkota.


Alat perkembangbiakan generatif bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenis tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji umumnya alat tersebut merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga dimana pada bagian inilah terjadi penyerbukan dan Pembuahan.

Bagian pokok tumbuhan sebenarnya ada tiga macam yakni akar, batang dan daun dan setiap bagian lainnya merupakan penjelmaan dari ketiga bagian pokok tersebut. Sehingga apabila kita memperhatikan susunan suatu bunga maka itu merupakan suatu penjelmaan dari ketiga bagian pokok tumbuhan tersebut.

Struktur Bunga

Bagian Bagian Bunga

Bagian-Bagian-Bunga Sempurna

  1. Bungasempurna,
  2. Kepala putik (stigma),
  3. Tangkaiputik (stilus),
  4. Tangkai sari (filament, bagiandaribenang sari),
  5. Sumbu bunga (axis),
  6. Artikulasi,
  7. Tangkaibunga (pedicel),
  8. Kelenjar nektar,
  9. Benang sari (stamen),
  10. Bakalbuah (ovum),
  11. Bakalbiji (ovulum),
  12. Serbuk sari (pollen),
  13. Kepala sari (anther),
  14. Perhiasanbunga (periantheum),
  15. Mahkotabunga (corolla),
  16. Kelopak bunga (calyx)

Bagian Bagian Bunga Dan Fungsinya

Bagian Bunga & Fungsinya
Bunga adalah organ pada tumbuhan yang mempunyai kegunaan sebagai tempat berlangsungnya perkembangbiakan generatif melalui proses pembuahan serta penyerbukan. Bunga sejatinya ialah modifikasi tunas daun atau tunas batang dimana bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan atas kepentingan tumbuhan tersebut.

Pada umumnya bagian bunga sempurna dibagi menjadi 2, yaitu bagian Fertil dan bagian Steril.
  • Bagian Fetil
Bagian fertil merupakan bagian bunga yang secara langsung berpengaruh terhadap terjadinya proses penyerbukan dan pembuahan pada bunga itu sendiri. terdapat dua Bagian bunga fertil yaitu kepala putik (pistillum) serta benang sari (Stamen).

  • Bagian Steril
Bagian steril merupakan bagian bunga yang hanya berfungsi sebagai perhiasan dan kelengkapan bunga itu sendiri. Ia tidak secara langsung mempengaruhi terjadinya proses penyerbukan dan pembuahan. Bagian bagian bunga steril misalnya ibu tangkai bunga (pedunculus), daun tangkai (brachteola), dasar bunga (receptacle), daun pelindung (brachtea), daun mahkota (petal), tangkai bunga (pedicellus) dan daun kelopak (sepal),.
  1. Ibu tangkai bunga atau tangkai induk (pedunculus)
Tangkai bunga (bahasa latin: Rachis Pedunculus) adalah bagian awal dari sebuah bunga. Pedunculus (tangkai induk) bunga merupakan cabang kelanjutan dari sebuah ranting atau batang pohon / tanaman untuk menuju bunga.

  1. Tangkai bunga (pedicellus)
Pedicellus adalah bagian yang sering kita jumpai, seperti yang kita ketahui tangkai bunga merupakan bagian bunga yang berada pada bagian bawah. Pedisellus (Tangkai bunga) inilah yang kerap kita jadikan sebagai bagian bunga yang kita petik dari pohonnya. Sehingga tangkai bunga berfungsi sebagai penopang dan penghubung antara tangkai dan juga ranting.

  1. Dasar Bunga (receptacle)
receptacle addalah bagian bunga yang menjadi bagian dari ujung tangkai bunga, receptacle  ini berguna sebagai tempat melekatnya mahkota bunga.

  1. Daun tangkai bunga (brachteola)
Brachteola adalah bagian bunga berupa daun yang yang berfungsi sebagai daun pelindung. Daun tangkai bunga (Brachteola) ini tampak di luar bungan dan bisa terlihat. Daun ini berada pada bagian pangkal dari tangkai bunga.

  1. Daun pelindung (brachtea)
Bagian pelingdung bunga (Brachtea), bagian ini berbeda dengan kelopak bunga, karena Brachtea ialah daun terakhir yang menjadi tempat tumbuhnya bunga. Jadi, pada bagian ketiak daun ini, sang bunga berkembang serta tumbuh.
  1. Mahkota bunga (Corolla)Corolla merupakan salah satu bagian bunga yang seringkali direpresentasikan sebagai bunga itu sendiri. karena mahkota bunga merupakan bagian paling luar dari sebua struktur keseluruhan bunga, yang biasanya memiliki warna yang cerah dan juga menarik. Mahkota bunga juga memilki susunan dan juga bentuk yang berbeda pada setiap bunga, sehingga sering djadikan indikator utama dari keindahan dankecantikan dari sebuah bunga

  1. Daun buah (carpell)
Carpell merupakan bagian fertil berupa ovalum (bakal biji) berkelompok membentuk putik (pistill).

  1. Daun mahkota (petal)
Petal merupakan perhiasan bunga warnanya mencolok, berkelompok, serta membentuk corolla (mahkota bunga).

  1. Kelopak bunga (sepal)
Sepal (kelopak Bunga) adalah bagian bunga yang berupa kuncup saat bunga belum mekar. kelopak bunga berfungsi membantu menjaga bunga yang belum mekar. Saat bunga sudah sedikit mekar, maka kelopak bunga akan ikut membuka, serta membiarkan bunga tersebut mekar. saat bunga sudah mekar degan sempurna, kelopak bunga akan membentuk seperti bagian dasar sebuah bunga.

  1. Benang sari (stamen)
Benang Sari adalah bagian yang sering disebut sebagai alat kelamin jantan sebuah bunga. Stamen berfungsi untuk membantu proses reproduksi dan juga perkembang biakan di sebuah bunga, yang nantinya dapat menumbuhkan tanaman baru. Stamen (Benang sari) terdiri dari 3 bagian utama. yaitu Tangkai sari (filament), Serbuk sari (polen), Kepala sari (antheral).

Anatomi Bunga

Kebanyakan Angiospermae memiliki kepala sari yang tetra sporangiat, dengan dua ruang sari (lokus) dalam setiap cuping kepala sari sehingga jumlah keseluruhanya empat (gbr 20.2).
Anatomi Bunga

Pada tumbuhan tertentu yang anteranya matang ,namun sebelum antera memecah(membuka dengan sendiri) batas antara pasangan lokulus di setiap cuping rusak sehingga anteratetrasporangiat hanya menunjukkan dua lokulus.Filamen berstuktur sederhana . Pada benang sari terdapat sebuah berkas pengangkut yang bisa bersifat amfikibral di sepanjang filament dan berakhir di konektifium.Pada bunga Rhoe discolor banyak di temukan rambut filament.

Dinding artera terdiri dari beberapa lapisan sel  yang merupakan turunan sel parietal primer, kecusli epidermis yang dalam perkembangannya hanya membelah  dalam bidang antiklinal.Lapisan yang penting adalahEndostesium, tepat dibawah epidermis, dan tapetum, yang berbatasan dengan lokulus antera.Sel antara kedua lapisan itu sering memipih karena tertekan,  lalu rusak.Endostesium membentuk penebalan takrata, terutama di dindng radial dan tangensial dalam.Pengerutan diferensial yang terjadi padanya ketika antera megering saat matang, yang bertujuan untuk  memudahkan terjadinya retakan atau celah pada antera untuk membebaskan serbuk sari.

Membukanya antera dimulai pada celah atau stomata yna tidak berfungsi lagi (gambar 20.2 E) Sel tavetum bersifat sekretori dan penuh sitoplasma padat. Isi sel tafetum diserap oleh butir serbuk sari yang sedang berkembang dalam lokulus, sehingga ketika serbuk sari matang, biasanya tapetum sudah berdegenerasi. Untuk membebaskan serbuk sari, selain lewat celah/stomium,tumbuhan dapat memiliki pori disisi lateral atau pada ujung cuping antera.

  • Serbuksari

Hasil mikrogenesis adalah microspora atau butik serbuk sari. Butir tersebut berupa simetri radial atau bilateral dan pada dindingnya terdapat bagian yang kurang kuatyang disebut aperatur(gb 20.3).
Serbuksari

Ada yang bulat (pori) dan ada yang memanjang (kolpi). Ketika serbuk sari berkejambah serbuk polen akan muncul melalui apertur. Dinding butir sari terdapat dua lapisan utama, yaitu intin yang lunak di bagian dalam, dan eksin bagian luar yang keras.Eksin terbagi lagi menjadi dua, yaitubagian yang tidak berlekuk di sebelah dalam (neksin), dan bagian yang terdapat lekukan di sebelah luarnya (seksin).Butir polen sering berperan dalam taksonom yaitu pada family nya.

Contoh family yang mempunyai lekukan dalam (Cruciverare, Malvaceae). Lekukan eksin berasal dari tapetum yang berperan dalam pengendalian kecocokan intra spesies.Ketika serbuk sari dibawa oleh pollinator dari kepala sarike stigma, terjadi rehidrasi,eksin mengembang dan bahan yang tersimpan dalam eksin dibebaskan.
  • Karpel

Jika bunga mempunyai dua karpel atau lebih maka karpel dapat  lepas dengan karpel yang lainnya ginesium (apokarp pada bunga mawar) atau karpel yang berlekatan dengan cara yang bernacam-macam (ginesium sinkrap:pada tomat atau papaya). Ginesium berkarpel tunggal digolongkan apokarp.
Dalam pembentukan karpel menjadi ginesium, karpel di anggap melipat sepanjang tepinya sehingga sisi adaksial berada di ruang tertutup, dan tepinya saling melekat.hal ini di anggap bahwa pelipatan karpel terjadi secara konduplikat dengan tepi tetap pipih (gmbr 20.5).
Karpel


Perubahan evolusi menyebabkan reduksipada daerah tepi . Pelipatan ini meliputi involusi (pelipatan ke dalam sehingga daerah yang tertutup dilapisi dengan muka abaksial.
Pada ginesium sinkrap, ada dua cara perlekatan karpel, yaitu:
  • Karpel berlekatan dengan kondisi terlipat dan muka abaksial melekat pada muka abaksial , ginesium beruang dua atau banyak (gbr 20.7 A,C)
ginesium beruang dua atau banyak
  • Pelekatan terjadi dalam keadaan tak terlipat atau setengah terlipat dan terbentuk ginesium beruang satu (27.D).
Pada ginesium biasanya  dibedakan menjadi 2, yaitu:
  1. Bagian bawah yang fertile (bakal buah)
  2. Bagian tengah yang steril (tangkai putik).

  • Bakal buah

Bakal biji atau ovulum terdapat pada daerah dinding bakal buah dalam (adaksial), yang disebut plasenta (gbr.20.7). Setiap karpel memiliki dua plasenta.Pada krpelplasenta ditemukan di dekat tepi atau tidak jauh dari karpel, sehingga dibedakan Plasenta marginal(tepi) dan Plasenta laminar (agak jauh dari tepi). Plasenta paretial trjadi pada ginesium yang pelekatan karpelnya terjadi secara marginal dan hanya ada satu ruang genesium.Pada ginesium ovulum melekat pada dinding ovarium dengan adanya tangkai bakal biji atau funikulus yang mengandung satu berkas pembuluh (gbr 20.8).
Bakal buah

Bakal biji terdiri jaringan tengah atau nuselus , dilingkari oleh integumen dalam dan integument luar.Kedua integument mengelilingi suatu saluran yang bermuara di pori, disebut mikrofil ( gbr.20.8.E). Daerah nuselus , integument, dan funikulus berhubungan disebut kalaza. Sering terletak berhadapan dengan mikrofil. Tabung sari tumbuh melalui mikropil saat fertilisasi.Sebagaimana pada tapetum antera, nuselus biasanya sudah tak ada ketika bakal biji mencapai taraf dewasa, karena telah berdegenerasi.

Pembentukan megaspora melalui peristiwa sel induk megaspore disebut megasporogenesis. Megaspora juga disebut kantung embrio akan berkecambah dengan terjadinya mitosis pada intinya yang akhirnya memberikan kantung embrio dewasa yang berinti delapan (gbr. 20.8).Di banyak angiospermae, kantung embrio matang berisi 8 inti, yang masing-masing memiliki dinding sel. Ketiga sel dekat mikropil adalah sel telur dan dua sel sinergid.

Di dekat kalaza terdapat tiga sel antipoda. Dua buah inti di tengah disebut inti polar. Jika keduanya bersatu, jumlah sel dalam kantung embrio menjadi tujuh. Sel antipoda sering berdegenerasi di awal pertumbuhan. Pada sinergid biasanya terdapat penebalan dinding yang di sebut aparatfiliform (seperti benang) yang meluas di debagian sel dekat mikropil.

Mikrosporagenesis dan Megasporagenesis

Pada antera yangs edang berkembang, mikrosporangium terdiri dari sel sporongent yang ada didalam rongga kantong polen dan sejumlah lapisan khusus disebelah luarnya. Jaringan sporogen juga berasal dari sel parietal primer yang ditemukan pada awal pembentukan antera. Sel sporogen masih dapat bermitosis menghasilkan lebih banyak sel sporogen atau menjadi sel induk mikrospora. Meiosis terjadi dalam sel induk mikrospora, menghasilkan tetrad yang terdiri dari empat sel mikrospora yang haploid (gb, 20.2).

Distadium ini mikrospora biasanya berpisah, meskipun pada beberapa familia tetap bertahan sebagai tetrad. Sebelm lepasnya polen dari antera, mikrospora mengalami mitosis, menghasilkan sel vegetative dan sel generatif. Kadang-kadang sel generatif membelah, menghasilkan dua gamet jantan.

Sebagaimana dalam mikrosporagenesis, sel sporogen primer dapat langsung atau melalui beberapa kali mitosis menjadi sel induk mikrospora. Sel itu mengalami meiosis yang terdiri dari dua kali pembelahan berturut-turut, menghasilkan 4 megaspora.

Jenis-Jenis Bunga pada Tumbuhan

  • Bunga Lengkap (flos completus), yakni jika memiliki semua daun bunga yaitu kelopak,mahkota,benang sari dan putik.
  • Bunga tak lengkap (flos incompletus), yakni jika salah satu daun bunga tidak ada atau tidak ditemukan.
  • Bunga berumah satu (planta monoeca) atau bunga banci, yakni bunga jantan(benang sari) dan bunga betina(putik) terdapat pada tanaman yang sama.
  • Bunga Berumah dua (planta dioeca), yakni benang sari dan putik terdapat pada tanaman yang berlainan , namun masih dalam jenis yang sama
  • Tumbuhan poligam (planta polygam) yakni tumbuhan yang memiliki dua tipe bentuk kelamin. Dibedakan menjadi:
  1. andromonoecus (pl. andromonoeca), yaitu pada tanaman yang sama terdapat bunga jantan dan bunga banci
  2. gynomonoecus (pl. gynomonoeca), yaitu pada tanaman yang sama ada bunga betina dan bunga banci
  3. androdioecus(pl. androdioeca), yaitu pada satu jenis tanaman hanya terdapat bunga jantan dan bunga banci saja.
  4. gynodioecus (pl. gynodioeca), yaitu dalam satu jenis tumbuhan terdapat tanaman dengan hanya bunga betina dan tanaman dengan hanya bunga banci.

Diagram Bunga

Dalam mendeskripsikan bunga, disamping secara verbal (dengan kata-kata) dapat ditambahkan gambar-gambar untuk memperjelas keadaan bunga. Suatu gambar yang melukiskan keadaan bunga dan bagian-bagiannya disebut diagram bunga.
Diagram bunga

Diagram bunga adalah suatu gambar proyeksi pada boding datar dari semua bagian bunga yang dipotong melintang. Sehingga pada diagram bunga ini digambarkan penampang melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari dan putik. Juga bagian bunga lainnya jika masih ada. Disamping bagian-bagian tersebut diatas, lazimnya daun kelopak dan tajuk bunga digambar melintang bagian tengah-tengahnya, sedangkan benang sari digampar penampang keapala sari dan dari putik penampang melintanng bakal buahnya. Dari diagram bunga ini dapat diketahui berapa banyak masing-masing bagian bunga tadi dan susunannya antara yang satu dengan yang lain dalam bentuk skematik.
Dalam diagram bunga masing-masing bagian bunga digambarkan dengan bentuk lambang yang berbeda-beda, sehingga apabila terdapat persamaan mungkin hanya terjadi pada lambang kelopak dan daun tajuk bunga sedangkan benang sari dan putik tidak akan mengalami kesamaan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat diagram bunga yaitu:

  • Letak bunga pada tumbuhan. Terdapat dua macam letak bunga yaitu:
  1. Bunga pada ujung batang atau cabang (flos terminalis)
  2. Bunga yang terdapat dalam ketiak daun (flos axillaris)
  • Bagian bunga yang akan kita buat tersusun dalam beberapa lingkaran.

Kedua hal tersebut harus ditentukan saat kita akan membuat diagram bunga, dimulai dari mebuat lingkaran konsentris, sesuai dengan jumlah lingkaran tempat duduk bagian-bagian bunganya. Lalu gambar garis tegak lurus sebagai bidang median untuk menggambarkan penampang melintang batang secara skematik dibagian atas lingkaran yang terluar pada bidang median kemudian dibagian bawah gambar skematik dibuat gambar skematik daun pelindungnya.

Pada lingkaran sendiri. Kemudian gambar pada lingkaran berturut-turut dari bagian luar yakni daun-daun kelopak,daun-daun tajuk,benang sari dan penampang melintang bakal buah sebagai gambar pada lingkaran terdalam. Dalam menggambar maing-masing bagian bunga harus memperhatikan hal-hal berikut ini:


  1. Jumlah masing-masing bagian bunga
  2. Susunan terhadap sesamanya, misal susunan daun kelopak(calyx) satu dengan yang lainnya bebas atau berlekatan memiliki susunan diagram yang berbeda.
  3. Susunan terhadap bagian bunga yang lain, misal daun kelopak (calyx) terhadap daun mahkota(corolla), benang sari dan daun buah penyusun putiknya, berhadapan atau berseling, bebas aatau berlekatan.
  4. Letak bagian bunga terhadap bidang median. Dimana sering kali bidang median membagi dua dalam bidang setangkup (simetrik).

Bagian bunga yang letaknya pada ujung batang/cabang, tidak dikenal bidang mediannya sehingga tidak digambarkan bagian penampang melintang batang(karena bunga yang demikian itu batang bersambung dengan tangkai bunga. Tetapi pada bagian bawah masih ditambahkan gambar penampang melintang daun pelindung jika ada. Pada diagram bunga tidak hanya menyangkut bagian-bagian bunganya saja tetapi juga mengenai letaknya pada tumbuhan yakni mengenai letaknya pada ujung batang atau diketiak daun(gb. 108)

Pada diagram bunga juga bisa digambar bagian lain yang memang perlu dikemukakan seperti:
  1. Kelopak tambahan (epicalyx), umumnya terdapat pada suku Malvaceae, misalnya kapas (Gossypium sp.) dan Hibiscus rosa-sinensis (kembang sepatu).
  2. Mahkota tambahan(corona) yang biasanya terdapt pada suku asclepiadaceae, misal biduri (Calotropis gigantea Dryand.)
    Pada bagian bunga sering kali ada yang mengalami metamorfosis atau tereduksi atau lenyap sama sekali. Sehingga dalam pembuatan diagram bunga harus berpendirian yaitu:
  • Hanya menggambarkan bagian bunga menurut apa adanya.
  • Membuat diagram bunga yang tidak hanya memuat bagian yang benar-benar ada tetapi juga menggambarakan bagian-bagian yang sudah tidak ada atau tereduksi, namun menurut teori seharusnya ada.