Minggu, 13 Oktober 2019

Maag (Gatritis)

Maag

Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut.

Jenis maag

Secara garis besar, ada 2 jenis penyakit maag, yakni:
  • Gastritis Akut
    • Penyakit maag akut adalah inflamasi (reaksi tubuh terhadap mikroorganisme dan benda asing yg ditandai oleh panas, bengkak, nyeri, dan gangguan fungsi organ tubuh) akut dari lambung, dan biasanya terbatas hanya pada muklosa. Penyakit maag akut dapat terjadi tanpa diketahui penyebabnya.[1]
  • Gastritits Kronis
    • Lambung penderita penyakit maag kronis mungkin mengalami inflamasi (reaksi tubuh terhadap mikroorganisme dan benda asing yg ditandai oleh panas, bengkak, nyeri, dan gangguan fungsi organ tubuh) kronis dari tipe gangguan tertentu, yang menyebabkan gastritis dari tipe yang spesifik yaitu gastritis kronisa.[1]
Jenis penyakit maag yang dilihat berdasarkan tingkat keparahan, dibedakan menjadi:
  • Maag ringan
    • Maag ringan masih tergolong tahap ringan dimana biasanya setiap orang sudah berada di tahap ini, jika dilakukan pemeriksaan akan terlihat asam lambung berlebih di bagian dinding.
  • Maag sedang
    • Maag pada tahap ini sudah menyebabkan nyeri, sakit dan mual yang menyakitkan.
  • Maag kronis
    • Maag kronis adalah maag yang sudah parah intensitasnya di bandingkan maag biasa.
  • Kanker lambung

Penyebab

Penyebabnya bisa karena penderita makan secara tidak teratur, terdapat mikroorganisme yang merugikan, mengonsumsi obat-obatan tertentu,atau sebab-sebab lainnya seperti mengonsumsi alkohol, pola tidur yang tidak teratur dan stress. Maag juga bisa terjadi apabila si penderita telat makan, kemudian sewaktu makan si penderita maag makan dengan porsi yang terlalu banyak. Bagi penderita maag yang sudah parah, penyakit maag tersebut sangat berbahaya sekali dan dapat menyebabkan kematian.

Gejala

  • Sakit saat buang air besar
  • Mual dan muntah
  • Sering merasa lapar
  • Perut kembung
  • Nyeri yang terasa perih pada perut dan dada
  • Sering bersendawa

Pengobatan


Antasida.
Maag bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total, maag adalah penyakit yang dapat kambuh apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain. Biasanya untuk meredakan atau menyembuhkannya penderita harus mengkonsumsi obat jika diperlukan. Tetapi maag dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan secukupnya, cuci tangan sebelum makan dan jangan jajan sembarangan.
Obat-obatan untuk sakit maag umumnya dimakan dua jam sebelum makan dan dua jam sesudah makan. Adapun dengan tujuan obat dikonsumsi dua jam sebelum makan yaitu untuk menetralisir asam lambung, karena pada saat tersebut penumpukkan asam lambung sudah sangat banyak dan di dalam lambung penderita pasti telah terjadi luka-luka kecil yang apabila terkena asam akan terasa perih. Kemudian obat yang diminum dua jam sesudah makan bertujuan untuk melindungi dinding lambung dari asam yang terus diproduksi. Akhirnya dua jam setelah makan, asam yang di lambung akan terpakai untuk mencerna makanan sehingga sudah ternetralisir dan tidak akan melukai dinding lambung.[2]
Obat-obatan yang biasanya digunakan:[2]
  1. Antasida (Menetralisir asam lambung dan menghilangkan rasa nyeri)
  2. Pompa Proton pencegah pertumbuhan bakteri(Menghentikan produksi asam lambung dan menghambat infeksi bakteri helicobacter pylori)
  3. Agen Cytoprotektif (Melindungi jaringan mukosa lambung dan usus halus)
  4. Obat anti sekretorik (Mampu menekan sekresi asam)
  5. Pankreatin (Membantu pencernaan lemak, karbohidrat, protein dan mengatasi gangguan sakit pencernaan seperti perut kembung, mual, dan sering mengeluarkan gas)
  6. Ranitidin (Mengobati tukak lambung)
  7. Simetidin (Mengobati dispepsia)
Selain itu penyakit ini dipercaya memiliki beberapa jenis minuman dan makanan yang kurang baik untuk dikonsumsi yaitu:[butuh rujukan]
  1. Minuman yang merangsang pengeluaran asam lambung antara lain: kopianggur putih, sari buah sitrus, dan susu.
  2. Makanan yang sangat asam atau pedas seperti cukacabai, dan merica (makanan yang merangsang perut dan dapat merusak dinding lambung).
  3. Makanan yang sulit dicerna dan dapat memperlambat pengosongan lambung. Karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan peregangan di lambung yang akhirnya dapat meningkatkan asam lambung antara lain makanan berlemak, kue tar, coklat, dan keju.
  4. Makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah sehingga menyebabkan cairan lambung dapat naik ke kerongkongan seperti alkohol, coklat, makanan tinggi lemak, dan gorengan.
  5. Makanan dan minuman yang banyak mengandung gas dan juga yang terlalu banyak serat, antara lain:
Selain itu, kegiatan yang dapat meningkatkan gas di dalam lambung juga harus dihindari, antara lain makan permen khususnya permen karet serta merokok.


Pengertian Gastritis

Gastritis adalah kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi, peradangan atau pengikisan. Pada lapisan lambung terdapat kelenjar yang fungsinya untuk menghasilkan asam lambung dan juga enzim pencernaan. Lapisan lambung dilindungi oleh lendir yang tebal sehingga tidak terjadi iritasi pada lapisan tersebut. Saat lendir tersebut hilang, iritasi bisa terjadi pada lambung.
Gastritis dibagi menjadi dua, berdasarkan jangka waktu perkembangan gejalanya. Yang pertama adalah gastritis akut (berkembang secara cepat dan tiba-tiba) dan yang kedua adalah kronis (perkembangannya secara perlahan). Istilah gastritis juga dikenal sebagai iritasi lambung atau radang lambung yang bisa muncul secara tiba-tiba dan dalam waktu yang relatif lama. Meskipun gejala gastritis mirip maag, tetapi gastritis berbeda dengan penyakit tersebut.
Gastritis terbagi menjadi akut dan kronis. Dalam kondisi gastritis akut, iritasi akan muncul tiba-tiba. Umumnya, akan muncul nyeri ulu hati yang parah walau hanya sementara sebagai gejala yang ditimbulkan.
Pada gastritis kronis, iritasi di lambung berlangsung lambat tetapi akan terjadi dalam kurun waktu yang relatif lebih lama. Nyeri yang disebabkan dari iritasi lambung yang kronis ini tidak separah dibandingkan dengan gastritis akut tetapi akan terjadi pada waktu yang lama. Iritasi ini dapat mengubah struktur lapisan lambung dan mempunyai risiko menjadi kanker.
Penyakit ini juga dapat menyebabkan gastritis erosif, atau terjadinya pengikisan lambung. Pengikisan tersebut bisa menyebabkan luka dan pendarahan pada lambung. Meskipun kondisi tersebut terbilang jauh lebih jarang dibandingkan dengan gastritis erosif.

Faktor Risiko Gastritis

Penyakit gastritis memiliki beberapa faktor risiko yang meningkatkan peluang seseorang untuk mengalaminya. Berikut ini adalah faktor risiko gastritis, antara lain:
  • Konsumsi makanan dengan kadar pengawet dan garam yang tinggi berlebihan.
  • Konsumsi makanan berlemak dan berminyak berlebihan.
  • Konsumsi makanan asam dan pedas berlebihan
  • Konsumsi alkohol berlebihan dan dalam jangka panjang.
  • Hasil gambar untuk maagKondisi medis tertentu yang bisa menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun.
  • Penggunaan narkoba, seperti cocaine dan zat-zat berbahaya lainnya.
  • Merokok

Penyebab Gastritis

Terdapat beberapa hal yang bisa menyebabkan gastritis, di antaranya: Infeksi bakteri H. pylori
  • Efek samping konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (misalnya ibuprofen dan aspirin) secara berkala
  • Stres
  • Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
  • Penyalahgunaan obat-obatan
  • Reaksi autoimun
  • Pertambahan usia
  • Infeksi bakteri dan virus
  • Penyakit Crohn
  • Penyakit HIV/AIDS
  • Refluks empedu
  • Anemia pernisiosa
  • Muntah kronis

Gejala Gastritis

Ketika gastritis terjadi, ada penderita yang merasakan gejalanya dan ada juga yang tidak. Beberapa gejala gastritis di antaranya:
  • Panas dan juga nyeri yang menggerogoti dalam lambung
  • Hilang nafsu makan
  • Cepat merasa kenyang saat makan
  • Perut kembung
  • Cegukan
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Gangguan saluran cerna
  • BAB dengan tinja berwarna hitam pekat
  • Muntah darah

Pengobatan Gastritis

Gejala yang di alami pengidap gastritis bisa reda jika ditangani dengan benar. Ada beberapa obat yang biasanya diresepkan oleh dokter, yaitu:
  • Obat penghambat histamin 2 (H2 blocker)
  • Obat penghambat pompa proton (PPI)
  • Obat antibiotik

Pencegahan Gastritis

Jika seseorang rentan terhadap gejala gastritis, mulailah mencoba mengubah porsi dan jadwal makan. Mengubah porsi dan jadwal makan bisa dilakukan dengan mengurangi porsi makan dari yang sebelumnya. Hal tersebut bertujuan agar jadwal makan jadi lebih sering dari biasanya. Makanan berminyak, asam, atau pedas juga harus dihindari. Alkohol juga bisa menyebabkan gejala gastritis, maka konsumsi minuman beralkohol juga harus dihindari. Pengendalian stres juga harus dilakukan agar bisa terhindar dari penyakit ini.

0 komentar:

Posting Komentar