Rabu, 16 Oktober 2019

Struktur dan Fungsi Darah

Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Amongguru.com. Darah pada tubuh manusia berfungsi untuk mengangkut nutrisi, oksigen, hormon, dan senyawa kimia lain ke seluruh sel-sel tubuh.
Darah juga berfungsi mengangkut karbon dioksida dan sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh serta menjaga tubuh dari serangan penyakit.
Proses tersebut berlangsung terus menerus selama kehidupan manusia. Untuk melakukan fungsi tersebut, maka melibatkan berbagai organ dalam tubuh.
Darah merupakan jaringan ikat yang berwujud cair dan tersusun atas dua komponen utama, yaitu plasma dan elemen seluler.

1.  Plasma Darah

Plasma darah merupakan cairan ekstra seluler yang mengandung zat-zat terlarut, sedangkan elemen seluler tersusun atas sel-sel darah.
Apabila darah yang terdapat terdapat di dalam tabung disentrifugasi (diputar) dengan kecepatan tertentu,sel-sel darah akan berada pada bagian dalam sedangkan plasma berada pada bagian atas.
Darah tersusun atas 55 % plasma darah dan 45 % sel-sel darah. Secara normal, lebih dari 99 % sel-sel darah tersusun atas sel darah merah (eritrosit) dan sisanya tersusun oleh sel darah putih (leokosit), dan keping darah (trombosit)..
Plasma darah tersusun atas 91,5% air (H2O) dan 8,5% zat-zat terlarut. Zat-zat lain yang terlarut dalam plasma darah, antara lain sari makanan, mineral, hormon, antibodi, dan zat sisa metabolisme (urea dan karbon dioksida).

2. Sel Darah Merah (Eritrosit)

Sel darah merah berbentuk bulat pipih dan bagian tengahnya cekung (bikonkaf). Sel darah merah tidak memiliki inti sel.
Warna merah pada sel darah merah disebabkan adanya hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah.
Hemoglobin merupakan suatu protein yang mengandung unsur besi. Sel darah merah paling banyak terdapat dalam darah. Sekitar 1 mm3 (kurang lebih satu tetes) darah terdiri atas 4 – 5 juta sel darah merah.
Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Sel darah merah
Ketika dalam paru-paru, hemoglobin dalam sel darah merah mempunyai daya ikat yang tinggi terhadap oksigen, sehingga akan mengikat oksigen membentuk kompleks oksihemoglobin. persamaan reaksi kimianya adalah sebagai berikut.
Hb    + O2 —> HbO2
Ketika sel darah merah berada dalam jaringan tubuh, maka daya ikat hemoglobin terhadap oksigen berkurang, sehingga oksigen terlepas dari hemoglobin menuju sel-sel darah.
Sebaliknya, pada saat berada dalam jaringan tubuh, daya ikat hemoglobin terhadap karbondioksida menjadi tinggi.
Karbondioksida akan berikatan dengan hemoglobin, sehingga membentuk karbaminohemoglobin. Persamaan reaksinya sebagai berikut.
Hb + CO2 —> HbCO2
Sel darah merah yang mengandung karbaminohemoglobin selanjutnya menuju paru-paru. Di dalam paru-paru, karbondioksida dilepaskan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Sel darah merah dibentuk di dalam sumsum merah tulang. Akan tetapi, selama di dalam kandungan, sel darah merah dibentuk di hati dan limpa. Sel darah merah hanya berusia sekitar 100 – 120 hari saja.
Sel yang telah tua akan dihancurkan oleh sel makrofag di dalam hati dan limpa. Selanjutnya, di dalam hati, hemoglobin akan dirombak dan dijadikan bilirubin (pigmen kuning pada empedu).

c.  Sel Darah Putih (Leukosit)

Berbeda dengan sel darah merah, maka sel darah putih memiliki bentuk yang tidak tetap atau bersifat amoeboid dan mempunyai inti.
Jumlah sel darah putih tidak sebanyak jumlah sel darah merah. Setiap 1 mm3 darah mengandung 8.000 sel darah putih.
Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Sel darah putih
Fungsi utama dari sel darah putih adalah untuk melawan kuman atau bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
Jika di dalam darah terjadi peningkatan jumlah leukosit, maka kemungkinan terjadi infeksi di bagian tubuh.
Apabila jumlah leukosit berada sampai di bawah 6.000 sel per mm3 darah disebut sebagai kondisi leukopenia.
Sedangkan jika jumlah leukosit melebihi normal  (di atas 9.000 sel per 1 mm3), maka disebut leukositosis.
Berdasarkan ada dan tidaknya granula (butir-butir kasar) dalam sitoplasma leukosit, maka leukosit dalam dibedakan menjadi dua, yaitu granulosit dan agranulosit.
Leukosit jenis granulosit terdiri atas eosinfil, basofil, dan netrofil. Agranulosit terdiri dari limfosit dan monosit.
Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Sel darah putih

d.  Keping Darah (Trombosit)

Trombosit (keping darah) memiliki bentuk yang beraneka ragam, yaitu bulat, oval, dan memanjang. Jumlah sel keping darah pada orang dewasa sekitar 200.000 – 500.000 sel per 1 mm3 darah.
Umur keping darah terbilang cukup singkat, yaitu 5 sampai 9 hari saja. Keping darah sangat berhubungan dengan proses pengeringan luka, sehingga sering disebut sebagai sel darah pembeku.
Sesaat setelah bagian tubuh terluka maka trombosit akan pecah arena bersentuhan dengan permuaan kasar dari pembuluh darah yang luka. Di dalam tromosit, terdapat enzim trombokinase atau tromboplastin.
Enzim tromboplastin akan mengubah protrombin (calon trombin) menjadi trombin karena pengaruh ion kalsium dan vitamin K dalam darah. Trombin akan mengubah fibrinogen (proten darah) menjadi benang-benang fibrin.
Benang-benang fibrin tersebut akan menjaring sel-sel darah, sehingga luka tertutup dan darah tidak menetes lagi.
Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Fungsi Sistem Peredaran Darah Pada Manusia

Dalam sistem peredaran darah pada manusia, darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi tubuh kita. Dan salah satu fungsi darah ialah sebagai pengangkut atau menyalurkan berbagai zat-zat penting dalam tubuh kita ke seluruh bagian tubuh manusia. Disamping itu masih banyak lagi fungsi dari sistem peredaran darah manusia ini, diantaranya:
  • Mempunyai peran penting dalam mengangkut sari-sari makanan yang berasal dari usus ke seluruh bagian tubuh kita.
  • Berguna untuk menyalurkan oksigen yang berasal dari organ pernafasan paru-paru dan juga mendistribusikan ke seluruh tubuh. Dan selain itu juga mengangkut karbondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.
  • Mempunyai fungsi untuk mengangkut hormon dari tempat produksinya menuju ke beberapa bagian tubuh yang membutuhkan.
  • Dapat berperan mengangkut berbagai zat sisa hasil metabolisme sel menuju ke organ ekskresi yaitu ginjal.
  • Mempunyai manfaat untuk menjaga kestabilan temperatur pada tubuh agar tetap berada disuhu antara 36-37 derajat celcius.
  • Disamping itu dara juga berfungsi untuk membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh kita.

Organ-Organ Sistem Peredaran Darah Manusia

Suatu darah tidak mungkin dapat mengalir dengan sendirinya ke seluruh tubuh. Dan dibutuhkan mesin pemompa agar darah dapat mengalir di dalam tubuh, organ tersebut adalah jantung. Pada darah yang terdapat di dalam tubuh akan tetap terus berada di dalam pembuluh-pembuluh darah, yaitu pada pembuluh besar dan pembuluh kecil.

Organ Jantung

Pada jantung terdapat di rongga dada, dilapisi oleh membran pelindung yang disebut perikardium. Dan dinding jantung terdiri berasal dari jaringan kuncir padat yang membentuk otot jantung dan suatu kerangka fibrosa. Suatu serabut otot jantung beranastomosis secara erat dan bercabang-cabang.
Struktur Jantung
Dalam jantung mamalia dan manusia memiliki empat ruangan, yakni ventrikel kiri dan kanan dan atrium kiri dan kanan. Bila dibandingkan dengan dinding ventrikel, dinding atrium bentuknya lebih tipis, dikarenakan ventrikel pada jantung harus bekerja lebih kuat agar dapat memompa darah ke seluruh organ tubuh kita.
Cara Kerja Jantung
Dalam darah kotor berasal dari tubuh masuk ke atrium kanan, sesudah itu melalui katup yang disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikel kanan. Suatu trikuspid berhubungan bersama terdapatnya tiga daun jaringan yang terdapat di lubang pada ventrikel kanan dan atrium kanan. Dalam kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid, tetapi mengakses katup pulmoner yang terdapat pada lubang masuk arteri pulmoner.
Pada darah yang masuk ke dalam arteri pulmoner akan diteruskan ke paru-paru kiri dan kanan, dimana masing-masing dialirkan melalui cabang-cabang arteri sebelah kiri. Dalam arteri-arteri ini bercabang sampai membentuk arteriol
Pada arteriol-arteriol mengalirkan darah ke pembuluh kapiler di dalam paru-paru. Dan disitulah darah melepaskan karbon dioksida dan mengikat oksigen. Lalu kemudian, darah diangkut oleh pembuluh darah venul yang mempunyai fungsi sebagai saluran anak yang berasal dari vena pulmoner.
Dari empat vena pulmoner (dua berasal dari tiap tiap paru-paru) mempunyai darah kaya oksigen ke atrium kiri jantung. Dan hal tersebut merupakan bagian sistem sirkulasi yang dikenal sebagai sistem peredaran darah pendek/kecil (pulmoner).
Pada atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid. Itu disebabkan kontraksi ventrikel katup aortik pada lubang masuk ke aorta akan terbuka dan menyebabkan katup bikuspid menutup. Dan cabang-cabang yang pertama berasal dari aorta terdapat tepat di dekat katup aortik. Kemudian dua lubang menuju ke arteri-arteri koroner kiri dan kanan.
Tekanan Darah dan Denyut Jantung
Suatu otot jantung memiliki kekuatan untuk berdenyut sendiri secara terus menerus. Dalam sebuah sistem terintegrasi yang berada di dalam jantung mengawali denyutan dan merangsang ruang-ruang pada jantung secara sistematis.
Sebuah impuls menyebar ke semua bagian atrium dan ke simpul atrioventrikel. Lalu kemudian, dorongan akan dilanjutkan ke otot ventrikel melalui serabut purkinje. Dan hal ini berjalan cepat supaya kontraksi ventrikel merasa pada apeks jantung dan menyebar bersama cepat ke arah pangkal arteri besar yang meninggalkan jantung.

Pembuluh Darah

Suatu pembuluh darah merupakan jalur bagi darah yang mengalir berasal dari jantung menuju ke jaringan tubuh, dan sebaliknya. Selain itu pembuluh darah sanggup dibagi jadi tiga macam, yaitu pembuluh kapiler, pembuluh vena dan pembuluh nadi.
Pembuluh Kapiler
Sebuah pembuluh kapiler adalah pembuluh darah kecil yang miliki diameter kurang lebih sebesar sel darah merah, yaitu 7,5 μm. Walaupun diameter sebuah kapiler benar-benar kecil, kuantitas kapiler yang timbul berasal dari sebuah arteriol tergolong besar supaya keseluruhan daerah sayatan melintang yang tersedia untuk aliran darah meningkat. Dan pada orang dewasa kurang lebih terdapat 90.000 km kapiler.
Pada dinding kapiler terdiri atas satu lapis sel epitel yang permiabel daripada membran plasma sel. Dalam Asam amino, Glukosa, Oksigen, serta berbagai ion dan zat lain yang dibutuhkan secara gampang sanggup berdifusi lewat dinding kapiler ke dalam cairan interstitium mengikuti gradien konsentrasinya. Dan sebaliknya, limbah nitrogen, karbon dioksida, serta hasil sampingan metabolisme lain sanggup bersama gampang berdifusi ke dalam darah.
Pembuluh Vena
Suatu Pembuluh vena (pembuluh balik) merupakan pembuluh darah yang mempunyai darah ke arah jantung. Se;ain itu, pembuluh balik terdiri atas tiga lapisan, seperti pembuluh arteri. Lalu dari susunan dalam ke arah luar adalah endotel, otot polos dan jaringan elastik, serta jaringan ikat fibrosa.
Dalam sepanjang pembuluh vena, terdapat katup-katup yang menahan darah ulang ke jaringan tubuh. Dan pembuluh vena terdapat lebih ke permukaan terhadap jaringan tubuh daripada pembuluh arteri.
Pembuluh Nadi
Suatu pembuluh nadi (pembuluh arteri) merupakan pembuluh darah yang mempunyai darah berasal dari jantung menuju kapiler. Dan arteri vertebrata dilapisi endotel dan miliki dinding yang relatif tidak tipis yang memiliki kandungan otot polos dan jaringan ikat elastis. Selain itu, arteri condong terdapat agak lebih dalam di jaringan badan.
Pada dinding arteri besar (aorta) yang nampak berasal dari jantung banyak memiliki kandungan jaringan ikat. Dari kekuatan tiap sistol ventrikel mendorong darah ke dalam arteri dan melebarkannya supaya sanggup menampung darah tersebut. Kemudian pada pas diastol, kelenturan dinding bagian pertama arteri selanjutnya menunjang mendorong darah ke bagian arteri yang jadi lebar. Dan elastisitas arteri yang besar itu mengubah arus darah jadi tenang.

Sumber:https://www.amongguru.com/struktur-dan-fungsi-sistem-peredaran-darah-pada-manusia/
https://www.idpengertian.com/fungsi-sistem-peredaran-darah/


0 komentar:

Posting Komentar